Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Sri Rahayu Hijrah Hati Paparkan Peran Pemasaran Islam sebagai Disiplin Ilmu Baru dalam Pengembangan Industri Halal di Indonesia

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Indonesia, Sri Rahayu Hijrah Hati Paparkan Peran Pemasaran Islam sebagai Disiplin Ilmu Baru dalam Pengembangan Industri Halal di Indonesia

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (30/9/2023) Universitas Indonesia mengukuhkan Prof. Sri Rahayu Hijrah Hati, S.E., M.Si., Ph.D. (Dosen Departemen Manajemen FEB UI) sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia ke-48 secara offline, pada Sabtu (30/9). Prosesi ini dilaksanakan di Balai Sidang UI, Depok dan disiarkan secara virtual melalui kanal YouTube Universitas Indonesia dan UI Teve.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Surat Keputusan resmi menetapkan Prof. Sri Rahayu Hijrah Hati sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran/Manajemen Pemasaran Islam Universitas Indonesia, pada 01 Juni 2023. Pada pengukuhannya, ia menuturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan mengantarkannya memperoleh jabatan akademik tertinggi.

Upacara pengukuhan Prof. Sri Rahayu digelar bersamaan dengan Guru Besar Tetap UI lainnya, yakni Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty, S.E., M.E. (Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Prof. Sri Rahayu membahas “Peran Pemasaran Islam sebagai Disiplin Ilmu Baru dalam Pengembangan Industri Halal di Indonesia” dalam orasi ilmiahnya. Topik ini terbilang relevan dengan perkembangan industri halal yang sangat pesat di Indonesia dan dunia. 

Melihat kembali secara historis, industri halal dunia berkembang sejak 5 dekade terakhir. Di Indonesia sendiri, mulai berkembang dari sektor industri makanan dan minuman sejak merebaknya kasus lemak babi pada 1988 yang ditemukan pada aneka produk yang beredar di pasaran. Reaksi tersebut pun mendorong didirikannya Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) pada 6 Januari 1989 untuk mendeteksi kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Namun, kini telah merambah ke berbagai sektor lainnya, seperti keuangan, fashion, media, rekreasi, travel, farmasi, dan kosmetika.

Laporan statistik dari The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mencatatkan, nilai pengeluaran dari sekitar 1,9 miliar konsumen muslim untuk produk halal pada enam sektor industri halal adalah lebih kurang sebesar $2 triliun. Nilai tersebut di luar value dari sektor keuangan Islam yang memiliki aset senilai $3,6 triliun.

Dalam pidato pengukuhannya Prof. Sri Rahayu menyinggung bahwa berdasarkan analisis terhadap fenomena dan literatur terkait Bisnis Islam, khususnya bidang Pemasaran Islam, ia melihat bahwa telah terjadi pergeseran paradigma atau paradigm shift, baik dalam industri halal maupun dalam perkembangan ilmu terkait Ekonomi Islam, Bisnis Islam, maupun Manajemen Pemasaran Islam.

“Data statistik segmen populasi dan konsumen muslim menunjukkan potensi pasar dengan financial value dan sustainability yang cukup tinggi bagi produk dan pasar halal pada masa mendatang. Hal tersebut mendorong paradigm shift dari para pelaku bisnis dan konsumen yang sebelumnya tidak menganggap segmen ini sebagai segmen yang penting, kini menarik untuk digarap,” imbuhnya.

Beranjak dari hal tersebut, tentu sumber daya manusia termasuk tantangan terbesar dari pengembangan industri halal di Indonesia. Banyak universitas dan program studi yang kini menawarkan program studi Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam sebagai tanggapan atas demand yang tinggi.

“Akan tetapi, kita dari pihak institusi pendidikan harus menyadari masih terbatasnya supply dosen yang menguasai bidang ilmu tersebut. Perlu usaha keras dari pihak universitas dan fakultas untuk meningkatkan kompetensi para dosennya dalam bidang Ekonomi Islam, termasuk Manajemen Pemasaran Islam. Solusi jangka panjang atas keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan pengiriman para dosen untuk melanjutkan studi dalam bidang terkait industri halal, sedangkan solusi jangka pendek lainnya melalui Training of Trainers,” ujarnya.

Menurut pandangannya, terkait peran pemasaran sebagai professional discipline, maka marketing scholar memiliki tantangan besar agar kegiatan pengajaran, penelitian, dan publikasi dianggap relevan bagi industri halal. Sangat penting untuk menggali permasalahan penelitian yang valid sesuai dengan tantangan pelaku usaha maupun regulator di berbagai sub-sektor industri halal.

Selain itu, Islamic marketing researcher perlu menyadari, seharusnya aktivitas penelitian dilakukan tidak hanya untuk penelitian itu sendiri, melainkan untuk membantu memecahkan masalah sosial terkait industri halal. Terlebih lagi, permasalahan sosial yang coba dipecahkan oleh ilmu Ekonomi Islam dan kepuasan serta kesejahteraan yang ingin diciptakan ilmu Pemasaran Islam sejatinya tidak hanya ditujukan bagi masyarakat muslim, karena pada dasarnya sebagian besar permasalahan sosial yang dialami masyarakat muslim pun dialami oleh kelompok agama lainya.

“Saya ingin menekankan peran dari sebagian besar kita yang berprofesi sebagai akademisi untuk kembali pada tujuan mulia tertinggi dari ilmu pengetahuan, yakni mencari kebenaran semaksimal yang kita bisa sebagai manusia. Khusus untuk saya dan rekan-rekan yang menggeluti bidang marketing atau Islamic marketing, kita harus mengingat fungsinya sebagai suatu disiplin ilmu dan disiplin profesi, sehingga kita harus terus aktif meningkatkan pengetahuan melalui aktivitas membaca ataupun penelitian yang relevan dan valid sesuai tantangan yang dihadapi oleh industri halal di Indonesia,” tegas Prof. Sri Rahayu menutup orasi.

Prof. Sri Rahayu Hijrah Hati menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, pada 2002. Kemudian, berhasil meraih gelar Magister Psikologi Terapan Psikometri pada 2005 dan Doctor of Business Policy and Strategy pada 2015 di University of Malaya, Malaysia.

Prof. Sri Rahayu aktif menerbitkan beragam buku, publikasi koran, dan karya ilmiah di jurnal bereputasi. Tak hanya itu, Prof. Sri Rahayu pun kerap terlibat dalam berbagai penelitian, pengabdian masyarakat, dan kegiatan profesional yang memberikan dampak pada manajemen pemasaran, pengembangan industri halal, lingkungan, sosial, dan sebagainya.

Pada penghargaan, Prof. Sri Rahayu pernah meraih 10 Besar Dosen terbaik dalam Publikasi Artikel Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2022 dan 2023. Selain itu, Dosen dengan Kinerja Pengajaran Terbaik (2021) dan 10 Besar Dosen dengan Sitasi Terbaik (2021).